Minggu, 27 Oktober 2013

Karena yang terbaik selamanya kan terus bersama

Diposting oleh siti purnama sari di 10/27/2013 10:15:00 PM 0 komentar
"Nyaman itu adalah ketika kita punya pacar yang mampu menghibur kita disaat kita sedih, mengaku salah bila ia memang salah, pengertian, humoris dan romantis."

"@MTLovenHoney: Telanlah rasa kecewa dan sakit hatimu. Sesuatu dan seseorang yang lebih baik telah disiapkan Tuhan di depan sana."

Tetapi.......

"Belajarlah, bahwa menerima pasanganmu apa adanya dan berusaha memperbaiki kekurangan bersama jauh lebih baik daripada mencari yang lain."

"Jika ada kebahagiaan selain kamu, maka aku memilih untuk tidak bahagia."

Dan...

"Jika ada yang memisahkan kita.... aku harap itu hanya kematian."


Rabu, 23 Oktober 2013

Dibalik rasa kecewa...

Diposting oleh siti purnama sari di 10/23/2013 10:44:00 PM 0 komentar
Kalian pernah dikecewakan?
Tahu bagaimana rasanya kecewa?
Sungguh tidak enak bukan?
Ya begitulah rasanya. Ketika apa yang sudah kalian rencanakan tetapi selalu ada yang menghalanginya, sehingga timbul lah satu kata "BATAL" yang ujung2nya menghantarkanmu kepada kekecewaan.

Sepele emang, hanya karena sebuah pertemuan singkat yang sudah engkau rencanakan beberapa hari yang lalu tiba2 batal begitu saja, dimana butuh waktu yang lama untuk mengatur pertemuan tersebut dikarenakan jadwal keduanya sungguh berbeda.

Ya tapi itulah manusia, mereka boleh berencana tapi Tuhan-lah yang akan mengatur segalanya.
Intinya, dibalik kekecewaan yakinlah bahwa Tuhan pasti akan memberikan hal terbaik untukmu tepat pada waktunya. Berfikir positif, mungkin sekarang belum waktunya.
Jangan pernah putus asa, sebab ada sesuatu yang indah yang akan Tuhan berikan untukmu jika engkau terus berjuang.

"Kalo kamu putus asa aku yang akan jadi harapan terakhirmu B)"

Satu kalimat singkat sederhana yang tiba-tiba bisa merubah seribu kekecewaan yang ada menjadi sebuah senyum yang indah :)

Untuk itu...
"Jadilah yang terbaik, bersenanglah dan nikmati"
 

Siti Purnama Sari's Blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos