Minggu, 17 November 2013

Sunday, November 17th, 2013. Hug Me God :')

Diposting oleh siti purnama sari di 11/17/2013 02:04:00 PM 0 komentar
Tuhan, aku lelah, aku tak tahu harus bagaimana.
Bisakah sejenak kau dekap aku?
Peluk aku Tuhan...

Aku serahkan seluruhnya padamu.
Aku tahu, semua yang terjadi di atas bumi ini adalah kehendakmu.
Baik untuk urusan rezeki, jodoh, bahkan maut tiap makhluk-Mu
Semua telah Engkau atur sedemikian rupa.

Beri aku ketenangan hati untuk saat ini..
Beri aku kesabaran, keteguhan, dan keyakinan...
Dan beri aku sejuta keikhlasan dalam menghadapi semua ini Tuhan...
Aku tau semua rencana-Mu itu indah.
Tapi aku hanya menginginkan rencanaku...
Aku hanya menginginkan semua yang ada padaku saat ini tetap seperti ini,
Sampai kapanpun tidak akan berubah.
Karena aku hanya ingin bertahan bersamanya, Tuhan....

Jumat, 01 November 2013

#3 - Setiaku

Diposting oleh siti purnama sari di 11/01/2013 09:45:00 PM 0 komentar

Dalam menjalin hubungan, harus ada salah satu pihak yang bersedia mengalah jika memang ingin hubungan itu bertahan.

Aku mencintaimu lelaki yang amat kucintai, tanpa jawaban “karena” yang dapat menjelaskan, tanpa jawaban “ketika” untuk menentukan sejak kapan, dan tanpa kata “lelah” untuk setiap kesakitan yang diberinya.

Hidup bukanlah tentang sebuah kesenangan dan kebahagiaan, tetapi tentang kesakitan, perjuangan, kesabaran, dan paling sulit adalah tentang keikhlasan.

(Dalam Novel Setiaku : Ketika Senja dan Gerimis Berpihak pada Mimpiku)

#2 - Setiaku

Diposting oleh siti purnama sari di 11/01/2013 09:44:00 PM 0 komentar

Cinta ada bukan untuk selalu dikecap indahnya.

Bukan untuk selalu merasa indah, senang, dan sebagainya.

Tapi, ada kalanya kita harus merasa jenuh dengannya.

Kebijaksanaan cinta dapat mengubah seseorang tanpa air mata berlebihan, emosi meluap-luap, dan rasa putus asa.

(Dalam Novel Setiaku : Ketika Senja dan Gerimis Berpihak pada Mimpiku)

#1 - Setiaku

Diposting oleh siti purnama sari di 11/01/2013 09:42:00 PM 0 komentar

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Jika ada sebuah kata yang lebih hebat di atas kata terima kasih untuk menyimpulkan rasa syukurku karena memilikimu, maka itu yang akan aku katakan kepada Tuhan

Aku bersyukur memilikimu dengan segala kekuranganmu

(Dalam Novel Setiaku : Ketika Senja dan Gerimis Berpihak pada Mimpiku)
 

Siti Purnama Sari's Blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos