Postingan kali
ini berjudul Arti dari Sahabat bagi mereka (Sahabat terbaikku) :
masih beberapa, kayaknya bakal diedit lagi buat tambahan lainnya :D
1.
Ramadina
Fitri
– Aku
melihat malam, memandang ke atas, tak ada yang menarik perhatian. Bintang?
Tidak seindah saat aku melihat ke depan, KALIAN.
– Aku
tak butuh menjadi bunga untuk kalian menyukaiku, tak perlu menjadi permata
untuk kalian mencariku. Aku hanya ingin menjadi aku, aku yang mencintai kalian
selalu, Sahabatku.
2.
Rahma
Juwita
– Tidak ada alasan
untuk membuatmu marah, tidak ada alasan untuk membuatmu kecewa, tidak ada
alasan untuk membuatmu sedih, tidak ada alasan untuk membuat menangis. Tetapi,
selalu ada alasan untuk membuatmu tersenyum bahagia. Karena kau malaikat
kecilku, Sahabat.
– Sahabat itu seperti PENSIL dan PENGHAPUS. Menggoreskan kebahagiaan dan menghapus kesedihan.
– Sahabat itu seperti PENSIL dan PENGHAPUS. Menggoreskan kebahagiaan dan menghapus kesedihan.
3.
Regina
Dwi Puspita
– Ada malam yang membuatku sulit tidur, bukan karena
aku tak bisa tidur, namun karena begitu sayang kulewatkan malam penuh canda
tawa bersama sahabatku.
– Kalian
bagaikan tulang ayam. Begitu sayang bila disisakan. Itu sebabnya aku akan
selalu merangkul kalian ;’)
4.
Dwi
Putri Khoirunnisa
– Pernah tahu
bunga ilalang jatuh? Atau lepas dari tangkai? Tau siapa yang telah terbangkan
ia setelahnya? Angin. Kalian angin, dan aku adalah bunga ilalang yang lepas
dari tangkai.
– A ku sayang sahabat. Aku menangis kalau sahabat ku pindah. Karena aku tidak suka perpisahan.
– A ku sayang sahabat. Aku menangis kalau sahabat ku pindah. Karena aku tidak suka perpisahan.
5.
Dian
Tria Yunita
– Sahabat itu saudara kita, hanya saja mungkin Tuhan lupa memberikan hubungan darah kepada kita ;’)
– Sahabat itu seperti crayon, mereka siap mewarnai kertas kehidupan kita dengan warna warni yang mereka punya.
– Sahabat itu seperti crayon, mereka siap mewarnai kertas kehidupan kita dengan warna warni yang mereka punya.
6.
Gita
Karinanda
– Bersama kalian
itu seperti ketika aku terjatuh mulut berkata “aduh”, mata meneteskan air mata,
dan tangan segera menyapu.
0 komentar:
Posting Komentar